Lezatnya Rabeg Bowl Sapi T’Eng Khas Cilegon

Banyak hal-hal menarik yang dapat dinikmati ketika berkunjung dan berwisata ke Kota Cilegon. Selain memiliki beberapa objek wisata andalan berupa pantai serta pulau-pulau alami dengan pemandangan eksotik, berbagai hal lain juga dapat digali mengenai kota yang termasuk ke dalam wilayah provinsi Banten, termasuk wisata kuliner yang ada didalamnya.

Berbagai kuliner khas yang menawarkan rasa lezat serta dapat dinikmati di Kota Cilegon diantaranya Rabeg Cilegon, Sate Bebek Cibeber, Bekakak Ayam Kranggot, serta Kue Gipang. Untuk sebagian besar masyarakat Banten khususnya warga asli Cilegon atau Serang, pasti tahu makanan satu ini. Ya, rabeg. Makanan yang biasa terbuat dari daging kambing atau sapi ini memang makanan asli Banten dan biasa menjadi menu utama saat hajatan atau syukuran berlangsung.

Bagi para pendatang dan wisatawan juga demikian. Rabeg Cilegon,menjadi sajian kuliner yang harus dicicipi ketika berkunjung ke kota Cilegon ini. Masakan berkuah yang sekilas tampak seperti Kalio Padang atau Gulai Semur tersebut, merupakan sajian kuliner yang banyak diminati oleh penduduk serta wisatawan lokal. Disamping itu, kuliner yang terbuat dari irisan daging kambing atau sapi yang dipotong kecil-kecil serta dicampur dengan potongan jeroan tersebut, dapat dengan mudah ditemukan di beberapa lokasi seperti, rumah makan sederhana atau restoran, yang terdapat disekitar kota Cilegon ataupun Serang.

 

Sejarah Rabeg

Dahulu rabeg merupakan kuliner yang ‘sakral’, dan dikonsumsi oleh Sultan Banten. Bahkan kuliner dengan kuah menyerupai semur tersebut selalu tersedia di acara-acara pesta tradisional, masyarakat di wilayah Banten.

Sejak 1970-an, kuliner rabeg mulai populer di kalangan masyarakat luas, bahkan mulai banyak ditemukan para penjualnya di kawasan Cilegon dan Serang. Hingga saat ini makanan favorit Sultan Banten tersebut selalu diburu wisatawan dari luar wilayah ketika berkunjung.

Salah satu hal menarik dari rabeg selain rasanya adalah sejarahnya. Dilansir dari kebudayaan.kemdikbud.go.id, konon kuliner tersebut memiliki nama awal yang terinspirasi dari sebuah kota bernama Rabigh, sebuah kota pelabuhan di tepi laut merah, dekat Mekkah.

Diketahui jika saat itu Sultan Maulana Hasanuddin sedang beribadah haji dan ketika pertama kali sampai, kota yang ia singgahi adalah Rabigh dekat pelabuhan di mana beliau turun dari kapal. Ketika itu, sultan sempat menikmati sebuah makanan berkuah khas setempat, berbahan dasar daging kambing yang sangat ia sukai. Setelah kembali ke Banten, sultan berupaya membuat makanan tersebut sebagai sajian di keraton.

Saat itu juru masak Sultan Maulana tidak mengetahui bahan-bahan yang digunakan untuk membuat makanan yang disantap oleh sultan saat singgah di kota pelabuhan tersebut. Sehingga juru masak hanya memasak dengan bumbu dan bahan yang diperkirakan. Setelah siap dihidangkan, sultan pun terkesan akan keempukan daging serta gurihnya kuah yang menyelimutinya hingga olahan kambing tersebut selalu menjadi olahan wajib di keraton Banten. Sejak saat itu, sajian khas istana Banten pun bocor ke masyarakat. Ketika itu banyak warga yang penasaran dan membuatnya di rumah terutama saat perhelatan tertentu.

Seiring berjalannya waktu dan masyarakat pun sudah mulai terbiasa dengan kuliner Rabiqh, sehingga nama awal pun bergeser menjadi Rabeg, sesuai kebiasaan penyebutan di kalangan masyarakat Banten dan agar lebih mudah dieja.

 

Keunggulan Cita Rasa Rabeg T’Eng

Kuliner Rabeg memang menjadi salah satu menu dan menjadi hidangan wajib pada tiap-tiap acara kedaerahan yang diselenggarakan oleh masyarakat Banten, khususnya di Kota Cilegon. Pastinya masakan yang satu ini, menggunakan berbagai resep bumbu tradisional dan terbuat dari campuran berbagai rempah-rempah dengan aroma yang begitu khas. Namun bagi anda yang takut akan kolesterol, tidak perlu khawatir? Menurut penuturan warga setempat, beraneka bumbu campuran pada hidangan Rabeg Cilegon, mampu menurunkan kadar lemak yang terdapat di dalam daging kambing tersebut.

Rabeg memang mengundang selera makan karena racikan khas dengan rempah-rempah dan bumbu komplit yang melumuri daging, membuat aroma sedap dan sangat lezat untuk disantap. Rabeg pada umumnya berbahan dasar daging kambing, namun ada yang berbeda dengan Rabeg racikan Ibu Heriyah pemilik Rabeg T’Eng Khas Cilegon, sehingga pemburu kuliner tidak perlu lagi khawatir terserang darah tinggi.

Rabeg daging sapi racikan khas Ibu Heriyah yang tinggal di Ketileng Cilegon ini memiliki bumbu yang sangat kental dan gurih sehingga membuat siapapun yang mencobanya ketagihan. Heriyah, Perempuan wirausaha yang juga bekerja sebagai karyawati Sucofindo dan memiliki usaha pribadi Her Cleaner ini mulai membuka usaha kuliner rabeg nya sejak Desember 2021.

Berawal dari hanya menerima pesanan saja dan kemudian berjualan di Car Free Day Kota Cilegon setiap hari minggi, Rabeg T’Eng nya berkembang semakin sukses apalagi saat Bulan Ramadhan yang lalu selama satu bulan penuh berjualan di Cibeber dan selalu laris manis.

Dalam wawancara sebagai bintang tamu di Podcast Laura TV Channel, Heriyah mengatakan bahwa dirinya semakin yakin orang mengemari rabeg dengan bumbu racikannya saat ia membawa contoh produk dan dicicipi oleh orang nomor dua di Kota Cilegon. “Pak Wakil Walikota sangat menyukai rabeg saya dan katanya memiliki rasa yang beda dengan rabeg-rabeg lain yang pernah dicoba, dan beliau habis saat memakannya,” Kata Heriyah bahagia dan bangga.

Saat ini selain rabeg, Heriyah menambah varian bentuk layanannya dengan Rabeg Bowl yang kekinian dan banyak diserbu oleh para pelanggannya, terutama saat berjualan di Car Free Day Cilegon. **